Arema Cronus tak akan terpengaruh dengan pengalaman buruk di Stadion Manahan Solo saat melawan Sriwijaya FC di leg kedua semifinal Piala Presiden. Singo Edan dituntut hanya fokus pada pertandingan dan merebut kemenangan.
“Di pertandingan Minggu besok itu terpenting konsentrasi bagaimana bisa menang. Para pemain tak perlu berfikir apapun,” ucap pelatih Arema, Joko Susilo.
Arema memiliki kenangan buruk di Stadion Manahan Solo. Pada partai final Piala Indonesia 2010, Singo Edan gagal menjadi juara setelah harus mengakui keunggulan Sriwijaya FC dengan skor 1-2. Memori ini pun disebut Joko tak akan menjadi beban psikologis bagi Singo Edan.
“Kami tidak ada perasaan trauma bermain di Stadion Manahan. Peluang kedua tim tetap sama besar, 50-50,” ujar Joko.
Ia pun meminta para pemain tak berfikir apa yang terjadi setelah leg kedua ini. Pemain diminta hanya fokus pada pertandingan besok dan tampil sebagai pemenang. Karena itu, seluruh komponen tim mulai dari manajemen, tim pelatih, pemain dan suporter harus saling mendukung.
“Semua elemen tim harus kerja keras dan saling mendukung. Pemain harus siap untuk merebut kemenangan,” tegas Joko.
Leg kedua digelar di stadion Manahan Solo, sebab Stadion Jakabaring Palembang masih diselimuti kabut asap. Di leg pertama, kedua tim bermain imbang dengan skor kacamata 1-1.
Tidak ada komentar: